Table of Contents
Penerapan konsep circular economy atau ekonomi sirkular diyakini berpotensi untuk memberi fasilitas substitusi impor di sektor industri. Namun peningkatan sektor industri tersebut akan menggunakan cara yang berkaitan dengan prinsip ramah lingkungan. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri manufaktur. Berikut pembahasan mengenai konsep tersebut.
Apa Maksud dari Ekonomi Sirkular?
Ekonomi sirkular adalah konsep ekonomi loop tertutup yang bertujuan untuk mendaur ulang sumber daya, bahan baku, dan produk jadi sebanyak mungkin. Meminimalkan limbah yang ada demi meningkatkan sektor industri dan menjaga lingkungan. Konsep ini menerapkan prinsip 5R: Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Repair.
Konsep ekonomi sirkular tidak hanya berfokus pada perancangan model industri dengan prinsip zero waste. Tetapi juga pada faktor sosial dan penyediaan sumber daya dan energi yang berkelanjutan. Konsep ini berkaitan erat dengan satu kebijakan pemerintah mengenai industri hijau.
Manfaat Ekonomi Sirkular
Konsep ekonomi sirkular memberikan dampak positif yang bisa dirasakan bersama, diantaranya sebagai berikut.
1. Bidang Ekonomi
Pada sistem ekonomi linier (lurus) seperti saat ini, upaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan menjual produk sebanyak mungkin. Pada akhirnya, proses jual-beli tersebut mendorong lebih banyak eksploitasi sumber daya alam, konsumsi bahan alam, dan akumulasi lebih banyak limbah. Sampah pun akan menumpuk terus-menerus.
Hal ini berbeda dengan ekonomi sirkular, karena akan berfokus pada efisiensi penggunaan produk yang diprediksi tahan lama serta bisa dilakukan berulang. Lebih lanjut, sistem pemrosesan yang berkelanjutan dibangun untuk menghindari pemborosan sumber daya. Ini secara otomatis mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pemasukan ekonomi. Sampah menjadi berharga karena ada sistem daur ulang yang mumpuni.
2. Bidang Ekologi
Menariknya, Anda tidak perlu merasa bersalah terhadap alam saat menjalankan ekonomi sirkular. Konsep ekonomi linier yang lebih umum saat ini banyak menimbulkan kerusakan lingkungan dan tumpukan sampah. Semua ini disebabkan oleh tujuan demi menjaga berbagai kemudahan dan kesejahteraan.
Tanpa disadari, manusia mengkonsumsi lebih dari 100 miliar ton sumber daya alam, namun 60% di antaranya adalah menjadi sampah dan efek rumah kaca. Tentunya dengan menerapkan ekonomi sirkular ke semua sektor, jumlah sampah dan limbah bisa dikurangi secara masif.
3. Sektor Daur Ulang
Konsep ekonomi sirkular jelas akan membantu sektor daur ulang untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan manufaktur. Misalnya, potensi industri daur ulang plastik berkapasitas 1 juta ton per tahun akan menyerap 20.000 tenaga kerja. Perusahaan yang sudah menggunakan sistem ekonomi ini menyerap lebih banyak pekerja. Di sisi lain, kebutuhan untuk impor bahan baku pun lebih sedikit.
Konsep circular economy memang sedikit kurang familiar karena masih baru di Indonesia. Namun dampak positifnya sudah banyak dirasakan berbagai pihak terutama di luar negeri. Penerapan ekonomi ini bisa membantu perputaran roda ekonomi sekaligus menyelamatkan bumi secara perlahan tapi pasti.